KONTENNEWS.COM – DPP PKB dan DPP Partai NasDem memastikan akan berkunjung ke DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Selasa (12/9/2023) siang.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan silaturahmi di dalam Koalisi Perubahan.
Namun begitu, Jazilul Fawaid belum dapat memastikan bahwa Majelis Syuro PKS sudah menentukan sikap terkait dengan dukungan terhadap Anies-Muhaimin.
“Itu PKS, ya, nanti yang akan menyampaikan. Yang jelas DPP PKB bersama DPP NasDem sudah sepakat akan hadir ke DPP PKS.”
Baca Juga:
Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan
“Dalam rangka bersilaturahmi sekaligus mem-follow up hal-hal yang penting bersama PKS,” ucap Jazilul Fawaid.
Baca artikel lainnya di sini: Parpol Pengusung Capres Anies Baswedan Rapat Konsolidasi di Kantor Pusat DPP NasDem, Kemana PKS?
“Ini (kunjungan DPP PKB dan DPP NasDem) tentu dalam rangka untuk bersama-sama di dalam Koalisi Perubahan.”
“Jadi, PKB dan NasDem sudah sepakat nama koalisinya Koalisi Perubahan,” kata Jazilul Fawaid.
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Selain itu, sambung Jazilul Fawaid, kunjungan itu akan membahas terkait dengan pemenangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
“Ya koalisi, tentu urusan pemenangan Pak Anies, Gus Muhaimin, urusan tim sukses,” ucap Jazilul Fawaid.
Jazilul Fawaid menambahkan bahwa kunjungan tersebut juga untuk memulai kembali pembicaraan yang sudah ada, serta menindaklanjuti hal-hal penting lainnya.
Jazilul Fawaid pun optimistis PKS akan mendukung duet Anies-Muhaimin.
Baca Juga:
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
2 Orang Jadi Tersangka Termasuk Korlap, Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang
“Ya seperti yang disampaikan kemarin, PKS mengucapkan ‘ahlan wa sahlan’ dan kemudian tentu harus ditindaklanjuti.”
“Dengan silaturahmi, berkomunikasi, membangun kesepahaman untuk arah ke depan.”
“Saya pikir itu penting supaya posisinya masing-masing bisa dipahami,” imbuh Jazilul Fawaid.***