KONTENNEWS.COM – Calon presiden (capres) yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengungkap refleksi hidupnya.
Prabowo Subianto menginginkan Indonesia tumbuh menjadi negara yang bermartabat dan rakyat tidak lagi hidup dalam kemiskinan.
Hal tersebut dijelaskan oleh Prabowo Subianto saat menghadiri acara ‘Mata Najwa on Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan’ yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Prabowo Subianto Lawan Ancaman Terhadap Penegak Hukum, Janji Tak Gentar Berantas Korupsi
Secarik Ijazah Menjadi Medan Politik yang Absurd di Di Tengah Pusaran Hoaks dan Gugatan Hukum,

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prabowo Subianto kemudian berkisah bagaimana refleksi tersebut ia dapatkan dari sejumlah pengalaman hidupnya.
Kisah yang pertama Prabowo Subianto ungkap saat ia masih berusia 20 tahun dan telah menjadi seorang perwira TNI.
Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Tanggapi Isu Pencekikan Menteri Terhadap Wakil Menteri dalam Ratas di Istana Presiden
Baca Juga:
Gara-gara Ucapan yang Pancing Emosi, Tiga Juru Parkir Diringkus Usai Aniaya Sopir Taksi di Blok M
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
Saat itu, Prabowo Subianto beserta sejumlah anak buahnya tengah berenang di kolam renang yang berlokasi di Manggarai.
Dan dirinya melihat dinding marmer dalam bahasa Belanda yang artinya “Anjing dan Pribumi Dilarang Masuk”.
Kisah lainnya diungkap saat Prabowo Subianto menempuh pendidikan di sejumlah sekolah di Eropa.
Prabowo Subianto mengalami sendiri bagaimana saat itu bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain.
Baca Juga:
Fondasi yang Kuat untuk Indonesia Maju, Dibangun dalam 6 Bulan Pertama Presiden Prabowo Subianto
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Pengunduran Dìrinya yang Tak Disetuǰui Presiden Prabowo Subianto, Ini Respons Kepala PCO Hasan Nasbi
“Saya pernah hidup di tengah orang Eropa. Saya ingat, waktu itu, saya satu-satunya murid yang bukan kulit putih.”
“Tiap hari, saya diejek oleh guru saya. Tiap hari dibilang bangsa monyet,” kata Prabowo Subianto.
“Prabowo, your people live on trees,” sambung Prabowo Subianto menirukan bagaimana ejekan tersebut dilontarkan kepadanya.
“Saya alami, saya sekolah di beberapa negara, selalu bilang begitu. ‘Rakyatmu tinggal di pohon’. Saya mengalami,” ungkapnya.
Sejumlah pengalaman hidup tersebut yang kemudian membulatkan tekadnya untuk membangun bangsa dan negari ini.
Prabowo Subianto tidak ingin bangsa Indonesia dihina terus. Untuk itu, ia bertekad untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat.
“Kalau Anda minta saya refleksi, saya ingin sebelum saya meninggal, saya melihat Indonesia menjadi negara yang bermartabat, negara yang terhormat.”
“Saya ingin lihat, tidak ada lagi kemiskinan di Republik Indonesia. Saya ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum, orang tuanya gembira,” tegas Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto melanjutkan, dirinya memiliki cita-cita agar generasi penerus bangsa Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri.
“Saya ingin bangsa saya terhormat, berdiri di atas kaki sendiri. Saya ingin melihat adik-adik saya ini semua, nanti kau pakai mobil buatan Indonesia, motor buatan Indonesia.”
“Kau pakai jam, jam buatan Indoonesia, kau pakai sabun, perfume, sepatu, buatan Indonesia,” pungkas Prabowo yang disambut riuh para hadirin di acara diskusi tersebut.***