KONTENNEWS.COM – Personil Polres Bogor menemukan seorang perempuan muda diduga korban pembiusan, Senin, 3 Juli 2023.
Peristiwa terjadi di wilayah Kampung Gotong Royong, Desa Cogreg, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.
Korban tak bisa berbicara namun baik dalam pendengaran, ketika ditanya korban tak ingat nama dan alamat temat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Secarik Ijazah Menjadi Medan Politik yang Absurd di Di Tengah Pusaran Hoaks dan Gugatan Hukum,
Gara-gara Ucapan yang Pancing Emosi, Tiga Juru Parkir Diringkus Usai Aniaya Sopir Taksi di Blok M

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun mengingat bahwa korban telah menikah dan umurnya 20 tahun.
“Awalnya kami kira orang gila, ternyata dia normal dan bisa diajak komunikasi dengan tulisan.”
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Seorang Wanita ODGJ Tanpa Busana yang Viral di Medsos Akhirnya Dibawa ke RSJ Marjuki Mahdi
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
Fondasi yang Kuat untuk Indonesia Maju, Dibangun dalam 6 Bulan Pertama Presiden Prabowo Subianto
“Karena dia tidak bisa bicara,” kata tokoh masyarakat Desa Cogreg, M Rusydi pada Senin, 3 Juli 2023.
Korban juga memberi keterangan kedua orang tuanya telah tiada.
Korban mengaku ragu usai bertemu dengan seseorang yang tiba-tiba menyuntikkan obat bius di lengannya.
Hingga ia dimasukkan ke dalam mobil dan tiba-tiba berada di lokasi Desa Cogreg Kecamatan Parung.
Baca Juga:
Pengunduran Dìrinya yang Tak Disetuǰui Presiden Prabowo Subianto, Ini Respons Kepala PCO Hasan Nasbi
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Tak akan Biarkan Pekerja di-PHK Seenaknya, Presiden Prabowo Subianto Bentuk Satgas PHK Nasional
Warga yang melihat perempuan itu langsung menghubungi Polres Bogor, dan segera personel Polres melakukan penanganan.
“Korban dibawa polres Bogor ke Kecamatan untuk lebih dulu diperiksa identitasnya lalu kemudian dibawa ke dinas sosial kabupaten Bogor,” kata Rusydi.***